Senin, 13 Juli 2015

KASBKBT Gelar Pementasan Seni Kalimantan - Tembilahan

KASBKBT Gelar Pementasan Seni Kalimantan

H Husni, salah seorang tokoh masyarakat banjar memukul gong sebagai tanda dibukanya pagelaran seni kalimantan
H Husni, salah seorang tokoh masyarakat banjar memukul gong sebagai tanda dibukanya pagelaran seni kalimantan

Tembilahan (www.detikriau.org) – Komunitas Adat Seni dan Budaya Kalimantan Benua Tembilahan (KASBKBT) melaksanakan pagelaran pementasan seni Kalimantan Selatan. Pagelaran yang dilaksanakan bertempat di Taman Kota Jalan Gadjah Mada Tembilahan ini menampilkan Kesenian Kuda Kipang, Pencak Silat Kuntau dan Teater Mamandak. Sabtu (4/1/2014)
Salah seorang tokoh masyarakat Inhil keturunan Kalsel, Arsuli Saleh dalam kesempatan penyampaian kata sambutannya mengatakan bahwa Masyarakat suku Banjar yang berdomisi di Kab Inhil saat ini sebahagian besar merupakan masyarakat Suku Banjar Riau. Mereka lahir dan besar ditanah Riau meskipun dahulunya nenek moyang mereka adalah suku banjar yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan.

Seni Beladiri "Kuntau"
Seni Beladiri “Kuntau”
DSC_0365DSC_0379 DSC_0388

“Sejak lahir kita berada di tanah Riau. Saya yakin tidak semua generasi kita saat ini masih mengenal adat dan budaya tanah kelahiran nenek moyang kita. Oleh karenanya, pementasan serupa ini tentunya sangat kita sambut baik. Paling tidak ini akan menjadi sebuah langkah awal kita agar senibudaya masyarakat adat banjar ini tidak sampai terlupakan.” Ujar Arsuli
Koordinator pelaksana kegiatan, Wahyu ketika dikomfirmasi menyatakan bahwa ide untuk menampilkan pementasan senibudaya masyarakat Banjar ini timbul dari gagasan komunitas kaum muda banjar Inhil. Mereka merasa prihatin dan khawatir generasi penerus suku Banjar tidak lagi mengenal adat dan budaya nenek moyang mereka.

DSC_0398DSC_0403
Pagelaran seni kuda kipang
Pagelaran seni kuda kipang

“Banyak hikmah yang bisa kita petik. Disamping agar budaya ini tetap dikenal warga keturunan Banjar, pagelarann seni ini kita harapakan juga akan menjadi pengikat silaturahim. Mudah-mudahan kedepannya pementasan serupa ini secara berkala bisa terus dilakukan agar ia tetap ada, dikenal dan dicintai,” Ujar Wahyu
Pementasan seni budaya Kalimantan ini dimulai ba’da zuhur dengan menampilkan seni kuda kipang dan diselingi dengan penampilan silat kuntau. Malam harinya, dilanjutkan dengan pementasan theater mamandak yang mengisahkan tentang kisah-kisah kerajaan kalsel dulunya.
Pementasan seni budaya Kalimantan yang sudah mulai jarang terdengar ini mendapat sambutan cukup antusias dari masyarakat kota Tembilahan terutama yang berasal dari keturuan suku banjar. (dro)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar