KITAB "SYAIR IBARAT', Karangan : Syeikh Abdurrahman Siddiq Al Indragiri :
(2)
Jangan memikirkan hamper dan jauh, Ajal kita tidak bertangguh
Umpama berlayar tiada bersauh, Sudah terlingkar baharulah kokoh
Angan-angan jangan terlalu panjang, Kasihkan dunia bukan kepalang
Diri kita tiadakan saying, Di mahsyar titian halus terbentang
Beberapa wasiat Nabi Muhammad, Dari pada sangat kasihkan umat
Memeliharakan jangan kerja maksiat, Supaya gemar membuat ta’at
Ingatkan apalah dirimu, Asalkan tanah kejadiannu
Kemana gerangan pulang pergimu, Di bumi mana tempat matimu
Kehilangan harta sangat engkau ingat, Nyawamu hilang tiada kamu ingat
Sangatlah bebal kita nan umat, Melainkan memohon ampun dan rahmat
Kekurangan harta sangat kesakitan, Jual dan beli yang difikirkan
Makan pagi dikira-kirakan, Umur berkurang tiada diingatkan
Hai sekalian orang yang berakal, Tuntutlah ilmu kerjakan amal
Akhirat sungguh dikatakan kekal, Di dunia juga mencari bekal
Hawa nafsumu jangan diikuti, Dicabuli syetan membawa hanyut
Rahmat Allah itupun luput, Ke dalam neraka gemetar takut
Menuntut dunia sangatlah mabuk, Tamakkan dunia menjadi kutuk
Di dalan akhirat ke neraka masuk, di makan api hancur dan remuk
Menuntut harta supaya banyak, Disangkanya dunia tiada rusak
Di akhirat engkau dapat tempalak
Adapun akan nafsu yang jahat, Bahagian diri sudah tersurat
Jikalau jatuh pada maksiat, Hendaklah segera berbuat taubat
Hawa nafsu itu terlalu bohong, Harus yang di rasa hendak di songsong
Lautannya luas ombak menggulung, Dimanakh engkau mendapat untung
Duduk di dunia negeri yang hilang, Lupalah akan dirinya seorang
Sehari-hari umur berkurang, Tiada mencari bekalmu pulang
Di sangka kekal hidupmu awing, Di akhirat jauh engkau terbuang
Ilmu dan amal tiada di bilang, Di antara kubur siksanya datang
Dunia nan laut yang maha dalam, Banyaklah di sana rusak dan karam
Mengasihkan dunia jahil dan tamam, Di akhirat habis lebur tenggelam
Pelayaranmu itu terlalu jauh, Suatu bekal belum di taruh
Ombaknya besar angin mengguruh, di rantau luhud tempat berlabuh
Rantau luhud ombaknya garang, Haluannya itu mengikut pasang
Soal munkar kesana dating, Memeriksa tauhid berulang-ulang
Di dalam kubur tidur seorang, di kapih bumi malam dan siang
Menangislah ia hendak pulang, Mengerjakan taubat zikir sembahyang
Kelebihan dunia yaitu akal, Akan menuntut ilmu dan amal
Sembahyang puasa Fardlu yang afdhal, Hadist dan ayat jangan di tinggal
Ayo hai tuan kenali dirimu, Kemana perginya muda kuatmu
Butakah sudah kedua matamu, Lihatlah yang dielu dari padamu
(2)
Jangan memikirkan hamper dan jauh, Ajal kita tidak bertangguh
Umpama berlayar tiada bersauh, Sudah terlingkar baharulah kokoh
Angan-angan jangan terlalu panjang, Kasihkan dunia bukan kepalang
Diri kita tiadakan saying, Di mahsyar titian halus terbentang
Beberapa wasiat Nabi Muhammad, Dari pada sangat kasihkan umat
Memeliharakan jangan kerja maksiat, Supaya gemar membuat ta’at
Ingatkan apalah dirimu, Asalkan tanah kejadiannu
Kemana gerangan pulang pergimu, Di bumi mana tempat matimu
Kehilangan harta sangat engkau ingat, Nyawamu hilang tiada kamu ingat
Sangatlah bebal kita nan umat, Melainkan memohon ampun dan rahmat
Kekurangan harta sangat kesakitan, Jual dan beli yang difikirkan
Makan pagi dikira-kirakan, Umur berkurang tiada diingatkan
Hai sekalian orang yang berakal, Tuntutlah ilmu kerjakan amal
Akhirat sungguh dikatakan kekal, Di dunia juga mencari bekal
Hawa nafsumu jangan diikuti, Dicabuli syetan membawa hanyut
Rahmat Allah itupun luput, Ke dalam neraka gemetar takut
Menuntut dunia sangatlah mabuk, Tamakkan dunia menjadi kutuk
Di dalan akhirat ke neraka masuk, di makan api hancur dan remuk
Menuntut harta supaya banyak, Disangkanya dunia tiada rusak
Di akhirat engkau dapat tempalak
Adapun akan nafsu yang jahat, Bahagian diri sudah tersurat
Jikalau jatuh pada maksiat, Hendaklah segera berbuat taubat
Hawa nafsu itu terlalu bohong, Harus yang di rasa hendak di songsong
Lautannya luas ombak menggulung, Dimanakh engkau mendapat untung
Duduk di dunia negeri yang hilang, Lupalah akan dirinya seorang
Sehari-hari umur berkurang, Tiada mencari bekalmu pulang
Di sangka kekal hidupmu awing, Di akhirat jauh engkau terbuang
Ilmu dan amal tiada di bilang, Di antara kubur siksanya datang
Dunia nan laut yang maha dalam, Banyaklah di sana rusak dan karam
Mengasihkan dunia jahil dan tamam, Di akhirat habis lebur tenggelam
Pelayaranmu itu terlalu jauh, Suatu bekal belum di taruh
Ombaknya besar angin mengguruh, di rantau luhud tempat berlabuh
Rantau luhud ombaknya garang, Haluannya itu mengikut pasang
Soal munkar kesana dating, Memeriksa tauhid berulang-ulang
Di dalam kubur tidur seorang, di kapih bumi malam dan siang
Menangislah ia hendak pulang, Mengerjakan taubat zikir sembahyang
Kelebihan dunia yaitu akal, Akan menuntut ilmu dan amal
Sembahyang puasa Fardlu yang afdhal, Hadist dan ayat jangan di tinggal
Ayo hai tuan kenali dirimu, Kemana perginya muda kuatmu
Butakah sudah kedua matamu, Lihatlah yang dielu dari padamu